Selasa, 24 Mei 2016

Jangan Jatuh Cinta, tetapi Bangun Cinta

“Kini aku tersadar, bahwa sendiri adalah status terbaik sebelum menikah. Kesucian diri, tulusnya cinta, dan besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita. Maka sebelum nikah kita harus bersabar dalam kesendirian. Kita padatkan waktu untuk berprestasi. Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau diri kita berkualitas. Jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita,” (Ahmad Rifa’i Rif’an).

Persoalan tidak akan selesai hanya dengan kita mengatakan, “Allah, aku mencintainya.” Lantas, apakah yang menjadi bukti bahwa perasaan itu adalah cinta karena Allah? Ya, sebuah perjuangan. Sebuah perjuangan untuk membangun cintalah yang akan kita lakukan setelah rasa bernama cinta itu hadir. Cinta tak semestinya memaksa diri untuk melupakan, tetapi cinta juga tak boleh memaksa diri untuk memiliki. Perasaan cinta haruslah dikelola agar rasa cinta dapat tumbuh ataupun mengkerut sewajarnya. Memantaskan diri merupakan cara untuk mencintai dalam diam.

 

Sumber: http://abiummi.com/bagaimanakah-cara-memperjuangkan-cinta-dalam-diam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar