Jangan Jatuh Cinta, tetapi Bangun Cinta
“Kini aku tersadar, bahwa sendiri adalah
status terbaik sebelum menikah. Kesucian diri, tulusnya cinta, dan
besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita.
Maka sebelum nikah kita harus bersabar dalam kesendirian. Kita padatkan
waktu untuk berprestasi. Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau
diri kita berkualitas. Jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita,” (Ahmad Rifa’i Rif’an).
Persoalan tidak akan selesai hanya
dengan kita mengatakan, “Allah, aku mencintainya.” Lantas, apakah yang
menjadi bukti bahwa perasaan itu adalah cinta karena Allah? Ya, sebuah
perjuangan. Sebuah perjuangan untuk membangun cintalah yang akan kita
lakukan setelah rasa bernama cinta itu hadir. Cinta tak semestinya
memaksa diri untuk melupakan, tetapi cinta juga tak boleh memaksa diri
untuk memiliki. Perasaan cinta haruslah dikelola agar rasa cinta dapat
tumbuh ataupun mengkerut sewajarnya. Memantaskan diri merupakan cara
untuk mencintai dalam diam.
Sumber: http://abiummi.com/bagaimanakah-cara-memperjuangkan-cinta-dalam-diam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar